Part 18 Malam Anniversary

1248 Kata

Aku menahan d**a Mas Ilham dengan kedua tangan. Membuat jarak di antara kami. Ini penolakan pertama yang kulakukan secara terang-terangan tanpa alasan syar'i. Berdosa? Sudah pasti. Dia masih suamiku, yang telah berusaha meminta maaf dan belum pernah menjatuhkan talaknya. Dia masih punya hak 'memilikiku' kapan pun dia mau. Kami saling pandang. "Kenapa?" Dia bertanya. "Jangan sekarang." Aku mendorong tubuhnya perlahan. Kami sama-sama duduk. Kurapikan rambutku dengan jemari. Ada kekecewaan tampak jelas di wajahnya. Harapan untuk merayakan anniversary kami malam ini kupatahkan begitu saja. "Apa yang Mas lakukan dengan Nura, ketika diam-diam berkencan di belakangku?" Pertanyaan pelan itu membuat Mas Ilham kaget dan menoleh. "Kami tidak melakukan apa-apa." Aku tersenyum getir. "Jujur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN