Part 85 Pregnant?

938 Kata

Senyumnya yang biasa membuatku tenang, sekarang tidak bisa lagi meredam kekhawatiran yang kurasakan. Di sini memang ada banyak orang, tapi orang kalap bisa nekat dan berbuat apa saja. Kulingkarkan kedua lengan di pinggangnya dan menyandarkan kepala di dadanya. "Tidak usah cemas, besok kami akan membicarakan masalah ini saat meeting," kata Mas Ilham sambil merangkulku. Aku teringat waktu beberapa laki-laki itu datang dengan tampang garang dan badan penuh tato. Memang tidak kulihat mereka memegang senjata tajam, tapi siapa tahu di sembunyikan di balik jaketnya. Mas Ilham mendapatkan gaji lebih besar, tapi dengan resiko pekerjaan lebih besar juga. "Mas, aku sebenarnya heran. Kenapa bos membangun resort di sini? Bukankah ini jauh dari mana-mana. Mau ke sini saja perjalanannya melelahkan,"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN