Part 84 Jangan Takut

1177 Kata

Kami baru saja pulang dari makan malam di kedai bakso tidak jauh dari rumah dinas Mas Ilham. Rumah Putri tampak sepi, pintunya tertutup rapat. Bahkan lampu ruang tamu tidak dinyalakan. "Apa mereka enggak di rumah, Mas? Sepi banget," tanyaku pada Mas Ilham yang sedang membuka kunci rumah. Alhamdulillah, rumah yang kami tempati ini sudah dibersihkan sama pemiliknya, makanya kami tidak repot untuk membersihkannya lebih dulu. "Mobilnya tidak ada, mungkin mereka ke luar." Abian aku pangku di sofa sambil aku susui. "Gadis itu tampak aneh, Mas." "Waktu Mas baru sampai, yang membersihkan rumah ini cerita kalau gadis itu baru saja gagal menikah." "Kenapa?" "Mas tidak tahu. Bapak itu juga tak menjelaskan." "Ah, Mas. Aku penasaran kan jadinya," sungutku. Mas Ilham tersenyum, pindah duduk d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN