Aku mendengar pembicaraan mereka di luar kamar. Gorden warna gold yang menutup jendela kaca aku singkap sedikit. Di bawah pohon sana ada seorang pria dewasa dan seorang perempuan seksi yang kuperkirakan seusia Mas Ilham. Mereka berbincang-bincang. Insting perempuan, aku melihat wanita itu tampak berbeda menatap suamiku. Padahal kata Mas Ilham tadi, mereka itu suami istri, 'kan? Abian merengek, aku segera menghampiri ranjang. Bocah itu tampak heran memandang sekeliling. "Ini tempat Papa kerja, Sayang. Jangan rewel ya di sini nanti," kataku sambil mengangkatnya dari tempat tidur. Pada saat yang bersamaan Mas Ilham masuk. "Eh, sudah bangun anak Papa. Sini, Sayang." Abian langsung menerima uluran tangan papanya. Pipinya yang imut diciumi beberapa kali oleh Mas Ilham. "Ayo, Mas kenalkan