Arvan's POV Tepat jam tujuh malam mobil memasuki halaman sebuah hotel. Sebenarnya ini bukan di tempat wisata, yang penting kami bisa memiliki banyak waktu berdua. Perjalanan dari rumah ke hotel sebetulnya hanya butuh waktu dua jam. Tapi tadi kami masih mampir di masjid untuk Salat Maghrib. Aku menunjukkan bukti booking hotel online seminggu yang lalu. Resepsionis menyuruh seorang pelayan hotel untuk mengantarkan kami ke kamar. Anggun tersenyum sambil memperhatikan seluruh kamar yang di tata sedemikian rupa. Spesial untuk pengantin baru. Aroma vanila menguar diseluruh penjuru ruangan. Seprai putih di taburi kelopak mawar berbentuk love pas di tengah-tengah. Ada lilin aromaterapi di sudut kamar. "Suka?" tanyaku pada wanita yang masih berdiri memperhatikan ruangan dan memandang lampu-lamp