Hape jarang terpegang tangan. Saat ada waktu senggang di pagi itu, aku melihat pesan menumpuk di aplikasi. Ucapan selamat dari beberapa teman sekolahku dulu dan sesama wali murid di sekolahnya Syifa. Hari Minggu ini mereka akan berkunjung bersama-sama, menjenguk kami di rumah Ibu. Ada juga pesan dari Pak Alex yang mengucapkan selamat berada di urutan paling atas, karena baru dikirim. Tumben, kali ini dia baik. Tidak bicara macam-macam, selain ucapan suka cita. [Congratulations on the birth of your baby boy.] Disertai emot senyum di sana. [Aku kirimkan hadiah untuk kalian. Ditunggu, ya!] [Terima kasih, Pak.] Itu saja balasan yang kukirim. Aku tidak menulis penolakan, positive thinking aja. Benar saja, jam sepuluh pagi ada orang suruhannya yang mengantar barang. Satu kotak besar di ant