Part 49 Serpihan Kaca 2

945 Kata

Hampir dua bulan ini kehidupan kami tenang, tepatnya setelah liburan akhir tahun kemarin. Mas Ilham kembali seperti pria yang kukenal dulu. Dia romantis dan perhatian. Meski aku juga tahu, kalau Nura kembali bekerja di kantor lamanya. Namun tidak lagi memegang proyek yang pernah ditangani dengan Mas Ilham sebelumnya. Benar dugaan Miya waktu itu. Nura telah menggugurkan kandungannya. Entah di mana dia melakukannya. Ah, apa peduliku. Aku hanya agak terganggu dengan sikap Mas Ilham yang berubah posesif. Jika biasa aku membeli apa-apa sendiri, kini harus menunggunya off kerja dulu. Atau dia menyuruhku untuk pesan lewat aplikasi online saja. Cemburu? Ini berlebihan, Pak Ilham. Namun, langit tidak selamanya cerah. Mendung kembali membayang saat sebuah foto dikirim oleh nomer tidak kukenal. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN