Melinda's POV Gerimis turun sore itu. Anak-anak tidak pergi mengaji. Vita, Puspa, dan Pasya asyik bermain lego di karpet depan TV. Sedangkan Rama membaca buku di sofa ruang tamu. Seminggu setelah dia tahu yang sebenarnya, Rama menjadi pendiam. Dia hanya bicara seperlunya saja. Walaupun masih tetap menemani adiknya bermain. Aku berdiri dan mendekatinya. Duduk tepat di sebelahnya. Rama menoleh dan tersenyum. "Kakak, belajar apa?" tanyaku hati-hati. "Biologi, Ma. Besok ada ulangan harian." Dia menunjukkan buku yang dipegangnya. "Tapi Kakak, nggak apa-apa, 'kan? Kakak banyak diam sekarang." Rama meletakkan buku di pangkuannya. "Rama nggak apa-apa, Ma. Mama, nggak usah khawatir." Aku mengusap rambutnya pelan. Aku bisa tahu apa yang sedang dia rasakan. Kenyataan ini tentu saja tidak mudah