" Mama tuh kenapa sih kalau lagi di rumahnya Devan Mama selalu pengen buru-buru pulang? Mau nggak boleh gitu dong biar bagaimanapun juga nanti mama sama Om Irfan bakal jadi besan"ucap Laura sembari melipat kedua tangannya di d**a aku tahu ia betul-betul merasa kesal kepadaku karena ia sedang merasa asyik mengobrol dengan Devan tiba-tiba aku memanggilnya untuk pulang. " Mama bukan nggak nyaman sama Om Irfan nya Tapi Mama nggak nyaman sama kehamilan kamu "jawabku yang menjadikannya Alibi. Akhirnya ucapanku tersebut sukses membuat Laura menjadi terdiam, membahas kehamilannya memang cara yang paling ampuh untuk membuatnya Diam di tempat. Aku sendiri tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran anakku itu , Mengapa di saat hamil seperti ini, dia masih biasa-biasa saja seolah-olah tidak ada

