Zivaa Sadar.

1122 Kata

Seminggu berlalu, keadaan Zivaa masih sama. Hanya kemarin saja Akbar menyadari jika kakak sepupunya itu menggerakkan jarinya. Tapi dengan begitu saja mereka sudah bahagia dan penuh harapan jika Zivaa akan segera sadar. "Seminggu, kamu belum juga diberi nama, Sayang!" ucap Sukma sendu seraya menggendong cucu perempuannya itu. Si bayi mungil itu pun terlihat menatapnya dengan mata jernih yang masih polos tanpa dosa, bibir mungilnya pun membuka seolah tersenyum kepadanya. Hari itu Akbar berpesan, dia mungkin akan terlambat menemani Sukma karena ada acara perayaan kemenangan tim basket mereka di sekolah. Tapi di hari yang sama, Anna datang mengunjungi Zivaa. Wanita yang sudah hampir kepala empat itu datang bersama dua orang karyawan bawahan Zivaa, tapi mereka tidak bisa masuk bersamaan dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN