Rencana Pergi

1066 Kata

Selama hampir 2 jam Zivaa menjalani sidang skripsi, dia dengan lancar menjawab semua pertanyaan para dosen penguji termasuk dari Shaka sendiri. Bahkan siapa yang akan mengira jika mereka memiliki hubungan pernikahan, karena Shaka sendiri terbilang tegas dan dingin ketika bertindak sebagai dosen. Maka ketika selesai, Zivaa hampir menangis ketika bertemu dengan Shaka di luar ruangan. "Kenapa?" kekeh Shaka sambil merangkul istrinya itu dengan gemas. "Jahat!" rengek Zivaa, Shaka justru salah satu dosen yang menggempurnya dengan banyak pertanyaan tajam. "Hei, aku cuma melakukan tugasku, Manis!" kelitnya tertawa. Zivaa mendengus sambil mengusap matanya yang sempat berair, lalu menghela napas panjang. Terlihat berbagai perasaan campur aduk di wajahnya, dia tersenyum dan tertawa kecil sekali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN