Kekhawatiran Zivaa

1095 Kata

Aqlan menggerutu selagi Fasya memutar mobil menuju ke TK kedua. "Ya, namanya juga salah lihat!" ujar Fasya tanpa merasa berdosa. "Coba cek mata lagi, siapa tahu Mas jadi buta warna!" gerutu Aqlan yang buat Fasya mendelik ke arahnya. Mereka pun tiba di TK kedua, dan memang TK itu yang lebih masuk akal karena lebih dekat ke halte bis. "Iya, bener di sini!" gumam Fasya, dia lalu melihat ke sekeliling seolah sedang merekaulang kejadian itu di dalam kepalanya. "Anak itu muncul di sini, lari dari halte bis. Kayaknya dia dikejar sama seorang wanita, tapi lalu dia bilang kalau itu gurunya dan ikut kami ke rumah sakit," tuturnya kemudian. "Coba kita ke sana dulu!" kata Aqlan menunjuk ke belokan di depan sana. Fasya pun segera mengemudikan mobilnya memasuki jalanan menuju ke sebuah komplek

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN