Aqlan berniat menemui Olivia, dia juga ikut cemas mendengar musibah yang menimpa keluarga kekasihnya itu. Gadis itu memintanya untuk menjemputnya di depan sebuah komplek perumahan, yang dia tahu itu banyak ditinggali oleh mayoritas karyawan perusahaan atau manajer yang diberikan sarana tempat tinggal dari perusahaan. "Rumah kakak kamu di sini?" tanya Aqlan ketika Olivia masuk ke dalam mobil. "Iya, agak di dalam, sih. Takut repot saja kamu kalau jemput ke dalam!" ujar Olivia sambil tertawa kecil. Aqlan tersenyum. "Kita sudah bersama sejak 5 tahun begini, kamu masih sungkan saja, Sayang!" katanya sambil menepuk kepala Olivia dengan gemas. Olivia tertawa sambil menangkap tangan Aqlan. "Suasana di rumah lagi murung, enggak enak kalau kamu jemput saja tapi enggak dibawa masuk ke rumah!" k