Selain mengurusi skripsinya, Zivaa akhirnya lolos menjadi kandidat yang cocok untuk menjadi manajer tim marketing. Dia senang bukan main ketika mendengar kabar itu dari Anna, dan dengan bangganya memberikan kabar itu pada Sukma di kampung. "Alhamdulillah, Nak. Tapi jangan lupa jaga kesehatanmu juga, Akbar bilang kamu juga lagi sibuk ngerjain skripsi. Iya?" ucap Sukma di sambungan telepon siang itu. Zivaa tersenyum. "Iya, Bu. Ibu juga jangan lupa kontrol, kalau ada apa-apa kasih tahu aku, ya!" katanya. Sukma mengiyakan, setelah banyak mendoakan putrinya dan juga titip salam untuk Shaka, dia pun menyudahi percakapan telepon itu. Zivaa menghela napas panjang, rasanya dia selalu merasa lebih lega dan plong kalau sudah bicara sama ibunya walau hanya untuk sekedar menanyakan kabar. Ya, sela