Esoknya .... "Kayaknya apartemen itu sudah enggak aman, kita cari tempat lain buat kamu tinggal, Sayang!" kata Shaka ketika dokter dan perawat baru saja selesai memeriksa Zivaa. "Pindah ke mana? Aku tinggal di kosan saja sudah cukup, Mas," balas Zivaa dengan kening berkerut. Shaka menggeleng, "Enggak, di sana sudah enggak aman, Sayang. Bisa saja Lia dan Salsa memata-matai kamu sampai ke sana!" sergahnya. Mendengar dua nama wanita itu disebut, membuat kekesalan Zivaa terusik. "Kenapa juga Mas masih mempekerjakan orang itu?" ujarnya ketus. Shaka meliriknya sambil tersenyum. "Kenapa? Kamu mau aku pecat dia?" tanyanya sambil beralih duduk memeluk Zivaa dari belakang. Zivaa diam dengan wajah cemberut. Shaka sendiri ingin Zivaa mengungkapkan perasaannya dengan lebih terbuka tanpa ragu,