Malam Panas Terakhir.

1078 Kata

Zivaa diam-diam menangis di akhir sesi bercintanya dengan Shaka, mungkin saja ini akan menjadi malam terakhirnya bersama Shaka sebelum esok lusa wisuda. Maka dia pun mencurahkan semua hasrat dan gairahnya di malam ini. "Lagi!" pinta Zivaa merintih meraih tengkuk Shaka, kali ini dia yang duluan mencium bibir pria itu dengan panas. Antara kaget dan senang, Shaka pun menuruti permintaan istrinya itu. Zivaa sungguh berapi-api dan membuatnya tak berdaya, meski begitu bukan Shaka namanya jika dia kewalahan dengan nafsu besar Sang Istri. Dia pun melepaskan semua keliaran hasratnya dan memperlakukan Zivaa dengan penuh puja. "Sayang, aku senang kamu terlihat lebih lepas, aku suka!" bisik Shaka terengah di bahu Zivaa, memeluknya dari belakang tanpa melepaskan diri. Zivaa pun tersenyum dan mereb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN