"Tahan Polisi, atau... Kepala Qiana meledak di sini!" Keempatnya membeku, mereka tidak menyangka Zio akan sejauh ini. "Zo... Please jangan kaya gini. Tenang Zo..." Erlangga gemetar, ia tak sanggup melihat Qiana yang sudah berkeringat, memucat ketakutan akibat ulah sahabatnya itu. "Lo cinta sama Qiana Lang?" Pertanyaan retorik Zio membuat Erlangga mengangguk cepat. Zio senyum penuh kemenangan. Ia menekankan ujung pistol pada ke pala Qiana lebih dekat. "Lakukan apa yang gue pinta! Lakukan Erlangga!". Erlangga mengangkat kedua tangannya ke udara. "Ok, Ok... Apa yang lo mau?" "Kalian ke depan. Suruh polisi pergi, dan Siapkan mobil. CEPAT!" "Tapi Zo..." "Fine..." Zio mengeratkan lengannya. Hingga Qiana terlihat sesak. Karena lehernya yang tercekik. "Arrrhhh!" Suara ringisan Qiana. "O