Buaian kemesraan memecah kepahitan yang tergenggam hati. Kecupan seringan kapas Mahesa memberikan efek luar biasa bagi Ziya. Hanya dengan merasakan kehangatan embusan napas pria itu yang terasa di bibirnya, Ziya nyaris kehilangan kesadaran. Ia tidak lagi bermain logika. Hentikan semua kebohongan ini! Peringatan keras muncul di kepalanya. Ziya menarik diri, memberi jarak yang cukup dari tubuh tinggi Mahesa supaya ia bisa menatap mata mengagumkan pria itu. Meskipun hanya diterangi cahaya lampu di pekarangan, kilat abu-abu yang terpancar dari mata Mahesa mampu memicu jantungnya berdenyut kencang. Namun, prasangka yang berputar-putar di kepalanya mengharuskan dirinya untuk mengabaikan kekagumannya. “Mas tidak harus merayuku seperti ini hanya untuk membuatku tetap tinggal. Cara seperti ini ti