40. Mengingatkanmu

2206 Kata

“Mahesa ...,” tutur Ziya lirih. Hati Mahesa mengembang senang mendengar Ziya menyebutkan namanya. Dengan berusaha menghubungi Mahesa ke Firma Hukumnya di Indonesia, Ziya ternyata lebih memercayai pria itu daripada Rafandra meskipun ia sedang menderita amnesia. “Jangan nekad,” lanjut Ziya. Mahesa mengarahkan sedikit wajahnya ke samping. “Kamu tenang saja.” “Jullie ke sini kamu!” perintah Rafandra. “Aku bilang, dia istriku. Kamu tidak berhak memerintahnya!” sergah Mahesa. “Jullie is mine. Kamu merebutnya dariku, Mahesa.” Mahesa tersenyum sinis. “Kamu “sakit”, Saudaraku. Kamu butuh terapi.” Sindiran Mahesa memicu kemarahan Rafandra. Tubuh pria itu gemetar karena marah dan sakit hati. Bola matanya semerah senja yang hampir tenggelam. Ia bersiap melepaskan tembakannya, tetapi Stevan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN