“Kenapa?! Bukankah kita memang sudah membuat kesepakatan?!” teriak Regis saat mendengar sang dewa kematian justru memakinya. Ia yang sebelumnya tertunduk menatap tanah yang basah oleh hujan segera berbalik dan menatap dewa kematian dengan matanya yang merah menyala. Ia telah kembali ke dunia manusia, namun ia masih merasakan kekuatan mengalir dalam setiap pembuluh darahnya. “Kesepakatan terjadi jika aku meminjamkan kekuatanku,” kata dewa kematian dengan raut wajahnya yang datar. Tak ada emosi atau ekspresi apapun yang dapat terlihat di wajahnya yang suram. Regis sama sekali tak mengerti apa yang baru saja dewa kematian katakan. Matanya yang terbelalak berusaha mencari jawaban . “Aku sama sekali tak melakukan apapun kecuali hanya membuka segel di tubuhmu,” ungkap sang dewa kematian yang