"Tuan kenapa, sakit?" "Aku sakit hati karena kamu bicara berbelit-belit, Hanum. Sekarang ceritakan dengan jelas, kenapa kamu bisa ada di sini?" Jawab Pram dengan berusaha menahan kekesalan hatinya. "Jadi begini..." Hanum menceritakan dari ia pergi ke pasar dengan bik Denok sampai ia dijemput Kezia yang katanya atas permintaan Pram. "Apa? Aku meminta Kezia membawamu jalan-jalan!" Seru Pram mulai curiga kalau Kezia terlibat dalam hilangnya Hanum. "Iya, Tuan benar-benar pikun ya, masa lupa bicara apa sama calon Nyonya" "Lanjutkan!" Seru Pram tidak sabar, tanpa menghiraukan ucapan Hanum yang menyebutnya pikun. Hanum melanjutkan ceritanya sampai pada bagian ia ditinggalkan Kezia di restoran. "Cukup Hanum, aku mengerti sekarang" "Tuan mengerti apa