"Apa ini Vi!?" Pram mengacungkan sepatu Evita yang ada di tangannya. "Ya Allah, Mas nggak tahu kalau itu namanya sepatu, apa ya hih hills!" Hanum yang menjawab pertanyaan Pram. "Bukan itu maksudku, Sayang" Pram menghela napas, mendengar istrinya yang menjawab. "Sayang!" Mata Evita melotot mendengar Pram, memanggil Hanum dengan sebutan Sayang. "Aku sudah tahu dari Kezia, kalau dia sudah hamil anak Mas. Dan aku juga sudah tahu dari Kezia, kalau Mas sungguh-sungguh akan segera mengurus surat percaraian kita, lalu menikahi gadis kampung ini!" Tuding Evita ke arah Hanum. "Saya, dengan Mas ini sudah menikah, apa bekas nyonya lupa? Hhhh, bekas nyonya ternyata sama saja pikunnya dengan bekas calon nyonya, dan Mas ini, ckckck!" Hanum menggeleng-gelengkan kepalanya. Emosi