Langkah Ara langsung terhenti seketika, saat Ara melihat seseorang yang tengah berdiri di depan pintu kamar inap sang ayah. Degh "Apakah sangat bahagia bertemu dengan dia, atau bahkan kamu sudah melakukan sesuatu dengan dia. Sudah merasa bangga?" Tanya orang tersebut dengan nada penuh penghinaan, membuat Ara yang mendengar nya langsung mengeluarkan keringat dingin di dahinya. "Ada urusan apa kamu mendatangi rumah sakit ini?" Tanya Ara dengan nada yang datarnya, mencoba untuk tetap terlihat tenang dan tak terlihat panik. "Bukankah ini rumah sakit umum, apa ada aturannya untuk mendatangi rumah sakit?" Tanyanya dengan nada remeh nya. "Tentu saja ada aturan nya. Aku rasa kamu orang berpendidikan yang tentunya sudah mengerti apa aturan rumah sakit. Yang jelas, orang yang datang ke rumah sa