Ivy membuka matanya dengan berat hati. Ingin rasanya tidur lebih lama tapi itu tak mungkin. Yang ada ia bisa sakit kepala karena kebanyakan tidur. Dari kemarin memang hari Ivy hanya diisi dengan empat hal. Ditiduri, tidur, mandi, makan lalu ditiduri kembali. Siklus hidupnya selama di Singapura hanya berkutat pada empat aspek itu saja. Ivy mengedarkan pandangan, dan lagi-lagi kosong. Ia kembali ditinggal setelah habis-habisan ditiduri. Tapi kali ini ia tersenyum. Ingatannya kembali pada sesi bercintanya dengan Bravino. Lelaki itu selalu saja punya kejutan dalam proses beradu peluh dengannya. Seperti tadi malam. Ivy tak habis pikir bagaimana caranya Bravino memompa dirinya, saat ia berada di dalam gendongan Bravino. Bahkan itu dalam posisi sambil berjalan. Lalu Bravino menyandarkan pung

