Tidak terasa satu jam berlalu namun sampai saat ini Evan belum juga kembali sehingga membuat Aruna mulai merasa khawatir. Ditambah pria itu tidak memberitahunya ke mana ia pergi. "Ke mana sih itu orang? Kok belum balik-balik juga?" Aruna bertanya pada dirinya dan mulai merasa dongkol karena bosan menunggu seorang diri. Belum lagi rasa cemas yang terus menyelimutinya. Ia pun melangkah masuk ke dalam kamar dan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Ia menghidupkan layarnya dan tidak melihat satupun notifikasi dari suaminya. "Aku telepon aja deh" ia bergumam dan menekan nomor Evan. Kemudian ia segera menghubunginya dan menempelkan ponsel di telinga. Nada tersambung pun mulai terdengar di seberang telepon dan menunjukkan bahwa nomor yang ia tuju sedang aktif. Dengan tidak sabar ia me