Enam Puluh Tujuh

2094 Kata

Pagi yang cerah mengawali hari Sena dan Jo di rumah Renata. Matahari mulai menghangat saat Jo matanya memicing terkena sinar sang surya dari jendela kamar. "Ayo bangun! Udah siang lho," ucap Sena yang nampak sudah segar dan berganti baju. Sementara Jo masih bermalas-malasan di atas kasur. "Wih, udah cantik aja istriku, sini dong!" ucap Jo dengan suara serak khas bangun tidur. "Kamu yang ke sini, bangun yuk, mami dan aku udah masak buat sarapan lho!" jawab Sena lalu duduk di atas kursi menghadap Jo yang masih bergulung dengan selimutnya. "O ya? Masak apa?" tanya Jo lalu bangkit duduk. Rambutnya masih berantakan. "Banyak. Ada telur mata sapi, nasi goreng, jamur dan tomat panggang sama cokelat panas," jawab Sena antusias. Ya, pagi ini ia ikut bangun lebih awal bersama ibu mertuanya. Tern

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN