Adrea benar-benar tidur nyenyak dari malam-malam sebelumnya. Demikian juga yang dirasakan oleh Alfan. Adrea yang tidur lagi setelah subuh, mendekatkan badannya pada Alfan untuk mencari kehangatan. Ia masih sangat mengantuk, sehingga menyamankan diri dalam pelukan Alfan. Menyarukkan kepalanya pada leher Alfan. Mencari spot nyaman untuk menghirup feromon milik Alfan. Hingga suara kicau burung membuat Alfan membuka mata. Menatap siapa yang ada di dalam pelukannya. Hatinya menghangat. Ditatapnya dalam wajah Adrea. Istrinya begitu imut saat tidur seperti ini. Alfan mencium puncak kepala Adrea penuh sayang. "Emmmm." Adrea melepaskan pelukannya, lalu berbalik mencari bantal guling. Masih berpura-pura tidur. Padahal ia sengaja berbalik dan memunggungi Alfan, agar suaminya itu tidak mendeng