Arsen terbangun karena merasa tenggorokannya yang terasa kering. Tapi tangannya terasa berat saat hendak di angkat. Tampak Ayara yang tertidur pulas dengan posisi duduk di atas karpet dan dengan kepala beralaskan tangannya.
Arsen tersenyum melihatnya. Ia merasa sudah membuat gadis baik ini menjadi capek karena dirinya.
"Ara ..," panggil Arsen pelan membangunkan Ayara agar berpindah untuk tidur di kamar.
Ayara perlahan membuka matanya,pelan-pelan mengumpulkan nyawa. Menatap siapa yang berada begitu dekat dengannya. Ayara segera menegakkan tubuhnya dan melepaskan tangannya yang semula menggenggam tangan Arsen.
"Maaf, apa aku mengganggu tidurmu ?" Tanya Ayara sambil refleks tangannya terulur memegang leher Arsen, merasakan jika panas laki-laki di depannya sudah berangsur turun.
"Apa
