Bab 39

1018 Kata

Intan berdiri di balik tirai jendela lantai atas, menatap tajam ke arah mobil Ali yang baru saja berhenti di halaman rumah. Matanya menyipit begitu melihat dua sosok itu keluar dari mobil dengan tawa kecil dan gerakan mesra. Ali bahkan sempat merangkul pundak Amira dan mengecup keningnya dengan penuh kasih sebelum mereka masuk ke rumah. "Gila!" desis Intan geram. "Bukannya marah, malah makin mesra!" Intan mengatupkan rahangnya, menahan amarah yang membara di dadanya. Ia menoleh ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja, membuka kembali pesan yang tadi siang ia kirimkan pada Dini, mengabari bahwa 'rencana' sudah berjalan. Dini: "Tenang saja, kalau Abi tahu, pasti meledak. Dia itu pencemburu berat!" Tapi kenyataannya? Sama sekali tidak seperti yang mereka duga. Ali justru tampak leb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN