Ali pingsan dengan ekspresi ngeri masih melekat di wajahnya. Amira yang sedang menahan kontraksi, memicingkan mata melihat suaminya terkapar di lantai. "Astaga... Abi…? Abii… kamu kok malah pingsan sih?" Suster di samping langsung panik. “Eh, suaminya pingsan, Bu Dokter!” Dokter menggeleng sambil tersenyum geli. “Bawa keluar aja dulu, jangan sampai ganggu proses persalinan.” Beberapa petugas dengan sigap mengangkat tubuh Ali yang cukup tinggi besar ke atas kursi roda, lalu membawanya keluar ruang bersalin. Beberapa menit kemudian, suara jerit kembali terdengar dari ruang itu—tapi kali ini bukan dari pasien, melainkan dari Ali yang baru siuman dan sadar dia masih di rumah sakit. "Amiiii! Abi belum siap, Ami!!!" Sementara itu, Amira hanya bisa menggeleng pasrah dari atas ranjang, wala