Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Kantor mulai sepi. Alia baru saja membereskan berkas-berkas di mejanya dan bersiap pulang. Saat hendak melangkah keluar ruangan, ia berpapasan dengan Hardi, direktur pemasaran yang tampan, ramah dan humoris. “Mau pulang, Bu Alia? Mau saya antar?” tanya Hardi sambil tersenyum hangat. Alia baru hendak menggelengkan kepala dan menjawab, ketika tiba-tiba suara bariton Reno terdengar dari belakang. “Alia pulang sama saya,” sahut Reno cepat, melangkah mendekat seolah tak mau kalah. Hardi langsung berkerut kening dan melipat tangannya di d**a. “Saya tanya sama Bu Alia, bukan sama situ! Kenapa situ yang jawab? Lagian belum tentu juga Alia mau pulang sama situ,” protesnya dengan nada setengah bercanda dan setengah serius. Alia membuka mulut ingin menengah