Pagi itu suasana rumah Amira alias Auliya terasa berbeda. Di teras rumah sudah ada dua lelaki yang tampak siap ‘berperang’ dalam diam. Ali datang lebih dulu dengan langkah penuh percaya diri. Tangannya memegang dua kantong besar berisi makanan. “Alia suka ayam goreng laos, dan Ami suka sup asparagus, kan?” gumamnya bangga. Tepat saat ia mengetuk pintu, motor lain berhenti di depan rumah. Ali melirik ke samping, dan seperti yang sudah ia duga, Ustad Furqon turun dari motor bebeknya sambil membawa dua bungkus sederhana. Aroma khas bubur hangat langsung menguar. Ali mengerutkan alis. “Bubur?” tanyanya setengah mengejek. "Ami mana mau makanan kampung kayak gitu." Ustad Furqon hanya tersenyum santai. “Pagi-pagi makan yang ringan dulu. Lagian, anak kecil kadang lebih suka yang sederhana.” P