BRAK! Reno hampir menginjak rem mendadak saking kagetnya. Wajahnya memerah, telinganya panas. Ia melirik ke kaca spion untuk memastikan apakah ia benar-benar mendengar apa yang dikatakan gadis kecil itu barusan. "Eh... A-a-apa tadi, Alia?" tanyanya dengan suara agak gemetar. Alia menatapnya dengan mata berbinar, sama sekali tidak merasa salah dengan ucapannya. "Iya, Om. Soalnya, Om baik, perhatian, dan ganteng. Kayaknya cocok buat jadi pacar!" Reno langsung terbatuk-batuk canggung. "Alia... kamu itu masih kecil. Nanti saja kalau sudah besar, baru mikirin pacar." Alia malah nyengir nakal. "Ya kan Alia bilang seandainya Alia sudah besar. Sekarang mah, ya Alia masih kecil." Reno hanya bisa tertawa kecil, mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Aduh, Alia, Alia... Om bisa deg-degan, tahu n