Emily mengekoriku sambil menggendong Daniel memasuki apartemen Dean yang kini terasa lebih kosong daripada sebelumnya. Baru saja aku masuk, ingatan tentang Dean di setiap sudut apartemen langsung menghampiriku satu per satu. Bagaimana Dean selalu duduk di meja pantry sambil menikmati kopi dan mengerjakan pekerjaannya di pagi hari, atau bagaimana Dean berdiri di sudut dapur untuk mengejutkanku sepulang kerja. "Lihat Ibumu, Daniel, bagaimana bisa dia bersikap seolah dunia akan kiamat padahal mereka baru saja berpisah beberapa jam yang lalu!" Emely mencibirku sambil meletakkan Daniel ke atas sofa. Aku memelototi Emely, tapi untunglah gadis itu sama sekali tidak menyinggung kata 'Daddy' karena akan sangat sulit jika nanti Daniel menanyakan keberadaan ayahnya. "Bagaimana bisa kau meminta cer