Hari pertama aku kembali ke apartemen. Ibuku dan Dean bertukar kamar. Meski pada awalnya Ibu menolak karena hal itu justru akan semakin menjauhkanku dan Dean, tetapi pada akhirnya Ibu setuju. Aku terlalu keras kepala dan mungkin Ibu sadar kalau aku memang kembali bukan untuk memperbaiki rumah tangga kami.
Malamnya, saat aku hampir tertidur, Ibu menyenggol pelan lenganku membuatku kembali membuka mata. "Hm? Ada apa, Mom?"
"Kau betul-betul tidak ingin berdamai dengan Dean?" Ibu memutar tubuhnya menghadapku sedangkan tatapanku tetap terarah ke langit-langit kamar.
"Tidak." Aku menjawab setelah diam beberapa saat. "Aku rasa tidak," kataku lagi menegaskan.
"Beth, apa kau tidak kasihan pada anakmu nanti?"
Tanganku refleks memeluk perutku dengan defensif. "Aku akan lebih kasihan jika anakku
