Sepanjang perjalanan menuju Bandung senyum Rezky tidak pernah pudar. Bahkan sejak ia meninggalkan rumah, masuk kedalam mobil jemputan yang di utus Nenek nya. Ia masih bisa tersenyum dalam diam ketika Mama nya memeluk dirinya.
Dan di dalam mobil, ia duduk berdampingan dengan Dee di bagian penumpang belakang dengan tangan tidak mau melepas jemari tangan Dee dalam genggaman nya.
Ia merasa sangat bahagia.
Bukan karena habis mendapat jatah dari Dee, tapi ia memang sangat bahagia sejak mengetahui kalau Dee istri nya.
Ia sempat kecewa saat tau kalau Dee sudah berpunya bahkan sedang mengandung. Walau ia tidak tau mengapa ia merasa sangat kecewa kala itu.
Tapi setelah mengetahui semua nya, ia sangat merasa senang. Walau ada perasaan sedih, tidak. Tepat nya ia merasa bersalah. Bagaimana ia bis
