“…I felt static electricity flow from his body. So, for the time being, I will diagnose him with an electric shock. With a voltage that is "enough" to make a person lose consciousness,” lanjut Dokter Yuni Shera. Intinya ia merasakan adanya aliran listrik statis dari tubuh pasien yang tengah ia rawat. Ia sampai gegabah untuk berikan diagnose seperti itu karena memang tak paham pada apa yang tengah terjadi sebenarnya.
Di saat yang sama. Gane pun merasa dirinya sedang disetrum oleh listrik statis. Apakah itu efek dari “suaranya”? Apakah hanya itu? Lalu, kenapa para penonton Children of the Babylon selama ini baik-baik saja?
Bagaimana bisa aku “terjebak” dengan mereka yang aku panggil teman saja tidak mau, batinnya sangat dongkol. Benar-benar kesal.
“Kenapa tiba-tiba kamu jadi jauh lebih pucat timbang si Aldo, Gan?” tanya Dokter Yuni Shera dalam bahasa Indonesia seraya menyentuh dahi anak remaja itu. “I also don't know what caused the incident that happened to him. Saya sendiri juga belum tau dan bisa kasih kesimpulan akan apa penyebab dari kejadian yang menimpa anak itu.”
“It's okay, Doc. Tidak apa-apa, kok. Saya juga tidak apa-apa, ini hanya karena sedikit lelah saja,” sahut Gane seraya mendirikan tubuh. Ia hendak pamit, “Kalau begitu saya mau ikut kelas pematangan dulu dengan peserta olimpiade yang lain.”
“Selamat berjuang sekuat tenaga dan setelahnya harumkan nama sekolah kamu ya, boy Gane,” balas Dokter Yuni Shera.
Gane tersenyum tipis. Melambaikan tangan dan menjawab, “Kalau masalah itu sih sudah pasti, Dok. Saya akan berjuang sekeras yang saya bisa.”
*
Malam harinya.
Para member Children of the Babylon sudah berkumpul di tempat mereka janjian hari ini. Meski baru Add Me A, Is is Ist, dan R 4 R yang hadir. Ketiganya seolah sepakat untuk datang lebih awal dari waktu yang sudah diputuskan. Karena merasa bosan pada kehidupan “siang” yang nyaris selalu berjalan tak sesuai harapan.
“Si Gan Skuy ada rencana telat lagi apa gimana, nih?” tanya Is is Ist sambil asyik menikmati bakso bakarnya.
“Kagak,” jawab Add Me A langsung. Ia melanjutkan, “Dia kirim chat ke aku. Katanya ada urusan penting di sekolah sampai cukup larut. Jadi, bisa jadi membutuhkan waktu lebih lama untuk datang ke sini.”
“Oh, Gan Skuy itu masih anak sekolahan, tho?” tanya R 4 R geli sambil menatap langit malam yang tak bertabur bintang.
“Terus kamu mikirnya gimana emang?” tanya Add Me A.
“Sudahlah. Nggak penting juga,” sahut R 4 R. Kini ia melihat sepasang pemudi dan pemuda di sisinya. “Kalau kalian sendiri gimana?” tanyanya.
“Kita sudah sepakat untuk gak bahas soal itu lagi, ‘kan?” respon Is is Ist seraya melempar bungkus bakso bakarnya yang sudah kosong ke dalam tong sampah.
“Emang bener, sih. Tapi, kayaknya gak enak juga kan kalau terus menjalani hubungan buta kayak gini. Lagipula latar belakang Gan Skuy sudah ketahuan. Apa masalahnya kalau kita juga?” tanya R 4 R.
Add Me A menyahut, “Rev 4 Rebellion, aku peringatkan, ya. Kita berkumpul seperti ini bukan untuk memenuhi insting dasar manusia akan kehidupan sosial. Kita hanya saling berkumpul untuk…”
Is is Ist melanjutkan, “Menekan rasa sakit akibat hal ‘itu’. Begitu kan, Sensei (panggilan dalam bahasa Jepang yang berarti guru, dokter, atau orang pintar)?” tanyanya sambil tersenyum-senyum santai. Ia memang berusaha mencairkan kebekuan antara dua laki-laki di depannya. Kita memang bukan teman. Tapi, aku tidak mau situasi di sini jadi menyebalkan juga.
R 4 R ikut tersenyum santai dan menaikkan kedua telapak tangan. “Memang benar seperti itu sih, Sensei,” ucapnya ikut-ikutan Is is Ist. “Tapi, seandainya salah satu dari kita ternyata memiliki latar belakang yang buruk. Seperti terlibat dengan sindikat kejahatan atau hal kurang baik lainnya…
“Alasan semacam… yang Sensei sebut barusan tidak akan berlaku lagi, ‘kan?” tanyanya seraya menarik dasi murahan yang Add Me A kenakan malam ini. Untuk melengkapi penampilan semi formalnya.
Glekh. Is is Ist tanpa sadar menenggak ludah. Sebenarnya ia kesal karena hubungan mereka yang harusnya santai saja. Biasa saja. Jadi banyak pertanyaan seperti ini. Tapi, ucapan pemuda yang sepertinya memiliki usia sepantaran dengan Gan Skuy itu sepertinya masuk akal juga.
Pasalnya mereka berempat dipertemukan dengan cara yang “random”. Membuat band dengan alasan yang “random”. Dan jadi harus terus saling bertemu karena sebab yang “random” juga.
“Baiklah,” sahut Add Me A setelah terdiam selama beberapa saat. “Mari kita ungkap jati diri kita yang sebenarnya. Tapi, hanya sebatas hal yang dianggap mampu membahayakan member Children of the Babylon yang lain. Dan kita harus jujur.
“Bagaimana?” tanyanya.
“Aku pikir itu tidak masalah,” sahut Is is Ist.
“Kalau begitu akan aku katakan dengan terang. Aku adalah seorang pria yang berasal dari keluarga baik. Dengan latar belakang yang baik. Dan… belum berkeluarga,” ucap Add Me A. “Kalau kau?” tanyanya ke Is is Ist.
“Aku bukan orang baik. Hanya itu yang bisa kukatakan,” ucap Is is Ist datar.
“Berarti sekarang giliranku, ya…” ucap R 4 R. “Aku adalah seorang penipu. Penjahat super jenius yang hobi memanipulasi orang lain dan ingin menyakiti banyak orang dengan ‘suaranya’.
“Kalian semua harus berhati-hati padaku,” peringat R 4 R. Memasukkan kedua tangan ke saku celana. Mengangkat wajahnya menatap sinar yang keluar dari lampu jalan.
Dia memang memiliki aura yang sangat suram. Aura yang rata-rata memang dimiliki oleh orang seperti “aku”, batin Is is Ist.
“Aku tekankan sekali lagi, ya,” ucap Add Me A menaikkan satu tangan untuk memancing atensi dua orang di dekatnya. “Aku sama sekali tidak peduli pada masalah pribadi atau latar belakang dramatis kalian. Yang ingin aku katakan, jangan sampai aku tunjukkan diriku yang tak ingin kalian saksikan.
“Apa kalian paham?” tanyanya datar. Menyilangkan kedua lengan di depan d**a. Menunjukkan “supremasi” yang masih terletak pada “usia”.
“Sensei, Is is Ist, sepertinya langit masih ‘terang’. Apa kalian mau meminjami aku uang?” tanya R 4 R.
“Kau…”
Is is Ist langsung menahan Add Me A yang seperti ingin melabrak R 4 R. “Untuk apa?” tanyanya.
“Aku… belum makan apa pun hari ini,” jawab R 4 R. Jika dilihat-lihat sejak tadi ia memang terlihat kurang sehat.
Add Me A menyilangkan kedua tangan di d**a dan memutar tubuh membelakangi dua anggota band-nya. “Sudah kubilang kalau aku tidak pduli. Kau mau tidak makan satu tahun juga itu bukan urusanku. Tunggu saja Gan Skuy datang untuk memberimu makanan gratis.”
R 4 R tersenyum tipis. “Sepertinya kau berbohong, ya. Aku tebak sebenarnya kau ini adalah seorang rentenir atau penagih hutang yang bekerja di leasing saat siang. Ha ha ha,” tawanya lirih.
“Jangan dengarkan dia!” perintah Is is Ist. “Aku tidak keberatan membelikanmu makanan saat ini juga. Dan kau tidak perlu mengembalikannya. Tapi…”