Lamaran Kedua

1138 Kata

Semakin Norika melangkah mendekati keluarga Gyan yang sedang duduk-duduk di Gazebo, semakin keras pula debaran jantung Norika dan juga semakin besar keraguan Norika. Semakin lama Norika dekat dengan Ezra dan semakin lama Norika diam, semakin ia merasa menjadi penipu. Oh, astaga, dirinya masih menjadi istri orang dan bisa-bisanya kini ia dekat dengan pria lain ketika status pernikahnnya saja belum jelas sebelum hakim mengetuk palu jika dirinya benar-benar bercerai. Hingga kemudian Norika menghentikkan langkahnya tiba-tiba sebelum mereka berdua benar-benar menghampiri orangtua dan nenek Ezra. “Ezra, ada yang harus aku katakan.” Ungkap Norika secara spontan. Ezra ikut menghentikkan langkahnya, menatap Norika dengan kedua alis terangkat heran. “Ada apa, Norika?” “Sebenarnya aku sudah—” “E

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN