Karena Arga tidak mendapat penolakan dari Zeva, Arga semakin beringas dan semakin tidak bisa mengendalikan dirinya. "Beby, aku ingin lebih dari ini." Bisik Arga lembut, dan bahkan suaranya sangat terdengar serak. Arga semakin menekan tengkuk leher Zeva untuk memperdalam ciumannya, hingga membuat Zeva dengan sengaja membuat Arga berteriak. "Aaa!!!" Arga langsung memegang bibirnya dan bersamaan dengan mata yang sudah terbuka sempurna. "Beby. What is it? Kenapa kau menggigitku?" dengan polosnya Arga bertanya kenapa Zeva menggigitnya, membuat Zeva langsung mendesah kasar. Yah, Arga berteriak karena Zeva menggigitnya dengan kuat, bahkan bibir Arga bengkak bungkam karena Zeva melumatnya, melainkan menggigitnya. "Harusnya aku yang bertanya apa yang anda lakukan, Tuan. Saya membangunkan an