17. G A D A I

1000 Kata

“Lepas!” Teriakku dengan marah membuatnya terkejut dan reflek melepaskan cengkeraman tangannya di tanganku. “Nata, tolong jangan bertingkah seperti anak kecil! Kamu boleh marah, tapi padaku saja, jangan abaikan Aliesya! Kamu kan tahu dia sudah sangat terikat padamu!” Katanya dengan nada sedikit tinggi. “Kamu membentakku? Siapa kamu berani membentakku? Bapak dan bunda saja tidak pernah membentakku! Statusku memang hanya sebagai seorang istri siri bahkan harus merawat anak yang bukan darah dagingku! Tapi bukan berarti aku bisa dihina dan dilecehkan! Camkan itu.” Kataku, dengan nada tidak kalah tinggi dari Mas Rendra.  Hilang sudah rasa hormat seperti yang sudah diajari ibu dan bunda selama ini. Jariku menunjuk ke arah pintu kamar, aku mengusirnya keluar kamar tanpa perlu satu kata terucap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN