33. M e m a k s a

1217 Kata

“Ren, hormati istrimu. Beri Renata waktu, nanti kalau dia sudah tenang, kalian malah harus bicara. Sekarang lebih penting untuk kamu cerita sama mama papa apa yang sudah kamu lakukan pada Renata hingga dia bisa keguguran!” Suara tegas papa terdengar. Lelaki paruh baya yang lebih tua beberapa tahun dari bapak ini, irit bicara. Hingga jika beliau berkata, akan menimbulkan aura yang menyeramkan bagi orang-orang yang baru kenal. “Ke… guguran? Jadi Nata beneran hamil mah?” Aku mendengarkan percakapan mereka yang pindah ke sofa kamar VVIP ini. Beruntung mereka tidak bicara di luar kamar, karena aku ingin dengar apa alasan Mas Rendra. “Kamu gak tahu istrimu hamil?” Tanya mama, suaranya sudah naik satu oktaf. Mungkin Mas Rendra menggelang, karena aku tidak mendengar suara jawabannya. “Suami m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN