38. Menangis

1489 Kata

Aku melamun siang ini. Bunda sedang sibuk memasak dibantu Aliesya, bapak sedang santai di halaman. Apa yang aku lamunkan? Tentu saja hidupku, yang kurasa semakin rumit. Sejak kehilangan janin yang aku hanya tahu bahwa dia ada di rahimku beberapa jam saja, aku jadi semakin banyak merenung. Apa yang sebaiknya aku lakukan? Kenapa sekarang aku mempertanyakan keputusanku, kenapa harga yang harus kubayar sangat mahal? “Ibu… Ibu sedang melamun ya? Aku panggil ibu tapi ibu diam saja.” Tiba-tiba saja Aliesya sudah ada di sebelahku. Aku menoleh ke sisi kananku, Aliesya duduk di sebelahku. Tiba-tiba saja dia memelukku erat, dia memelukku dari samping. “Sudah selesai masaknya sama eyang? Hari ini masak apa? Ibu jadi lapar.” Aku menghindari pertanyaan Aliesya, tidak mau menjawabnya. “Sudah bu. In

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN