Hana terpaku di tempatnya berdiri. Adhitama yang sudah berdiri di hadapannya tatkala berbalik itu benar-benar berhasil membuat jantungnya berdetak dengan begitu kencang. Mengesampingkan rasa kecewa dan sakit hatinya yang terpendam selama ini, Hana mencoba mengulas senyum cerianya. Ia menyambut kekasihnya itu dengan senyum seperti biasanya. Seolah apa yang baru saja dicurahkannya pada Citra merupakan karangan semata. “M—mas Adhitama..” “Coba ulangi perkataanmu yang tadi, aku kurang jelas dengarnya.” Mati kutu Hana dibuatnya. Sudahlah, Hana menjadi pihak yang kalah di sini. Ketika Hana melirik Citra, ternyata wanita itu sudah menempel dengan bos Hana. Lebih tepatnya Rama yang menempel pada Citra! Seolah-olah aka nada pertunjukan yang terjadi, Rama memang sengaja mengajak Citra untuk meny

