Hal yang paling ditakutkan oleh Asya semakin dekat. Tiba-tiba, malam pukul tujuh tadi, Asya diminta untuk datang ke rumah karena kedua orang tua Valerian dan kedua orang tuanya tengah berdiskusi dengan WO yang nantinya akan mengurus segala keperluan di acara pernikahannya dengan Valerian. Pernikahan!? Si-al! Membayangkannya saja Asya tidak sanggup, lantas bagaimana bisa dirinya nanti harus menjalani sebuah ikatan hubungan yang konyol ini!?
“Cantik, kamu pilih gaun yang mana? Atau mau dirancangkan khusus?”
Cantik.
Panggilan menggelikan itu berasal dari bibir Laura—mama tiri Valerian. Sepertinya wanita itu memang sudah tidak sabar untuk menjadikan Asya sebagai menantunya!
“Nggak usah, Tante. Gaun Asya, biar Mama yang pilihkan saja. Asya nurut saja, terserah Mama.” Sebenarnya bukan men
