Satria menatap Elora yang baru saja selesai sholat dan melipat sajadahnya. Malam ini terasa sangat melelahkan untuk mereka berdua. Kehadiran Intan cukup memukul mental Satria. Bagaimanapun ia merasa terkejut karena ternyata tak bisa lepas dari urusan masa lalu.
Satria benar-benar takut jika Intan kembali mencaci maki Elora seperti dulu. Ucapan Intan yang begitu tajam pada Elora membuat Satria merasa bersalah, pembelaannya pada Elora hanya membuat Satria dan Elora semakin terlihat bersalah di mata Intan.
Ada perasaan kecewa yang begitu dalam di hati Satria saat mengetahui bahwa perusahaan yang tengah ia harapkan ternyata milik suami Intan. Ia telah mempelajari tentang perusahaan itu cukup lama dan melihat potensi maju di masa depan yang begitu besar dengan kompetitor yang masih sangat s
