18. Sumpah Alea

1050 Kata

"Ngapain kamu di sini?" tanya Alea keheranan karena tiba-tiba saja Kaisar muncul di hadapannya. Sementara Ratih, langsung bisa menebak jika lelaki tersebut adalah suami sahabatnya mengingat kemarin dia juga bertemu dengan mama mertua Alea. Jika lelakinya seperti ini ya wajar Alea mau dinikahi. Dari segi ketampanan, sebelas dua belas lah dengan dokter Andika. Begitu penilaian Ratih pada sosok pria yang tampak tenang dan santai pembawaannya. "Mau sarapan," jawab Kaisar singkat seolah tanpa beban. Alea berdecak. "Memangnya mama nggak masak?" Kaisar mengedikkan bahu. Tak menjawab dan malah mendekati penjual nasi kuning yang menyodorkan satu kantong kresek berisikan tiga bungkus nasi kuning pesanan mereka. Sigap Kaisar bertanya saat kantong tersebut diterima oleh Ratih. "Berapa, Bu?" "Li

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN