84. Kesalahpahaman

1008 Kata

Rumah sakit siang itu begitu sibuk. Beberapa perawat lalu-lalang dengan seragam putih, termasuk di dalamnya adalah Alea. Baginya, rumah sakit adalah tempat yang melelahkan sekaligus membanggakan, karena di sinilah ia mengabdikan dirinya. Hari itu ia tidak sedang bertugas sebagai perawat jaga. Alea baru saja menyelesaikan diskusi bersama Ratih, sahabat sekaligus rekan kerjanya, mengenai beberapa pasien lansia yang membutuhkan penanganan khusus. Mereka berdua memilih berjalan pelan di lorong utama menuju kantin, sekadar ingin melepas penat. Ratih berceloteh seperti biasanya, suaranya ringan namun penuh canda. “Le, gimana kabar Kaisar?” "Ngapain nanyain dia?" "Iseng aja. Soalnya kalau lihat kamu akrab sama dokter Andika ... kayak yang aneh saja. Kalau dilihat-lihat kamu lebih cocok sama d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN