Bab 132. Keenan sakit

1326 Kata

Nailah memijat dengan lembut tengkuk suaminya yang saat ini sedang mengeluarkan isi perutnya berulang kali. “Perutnya sudah enakkan belum, Mas?” tanya Nailah dengan tatapan sedih melihat suaminya yang baru bangun tidur sudah mulai muntah-muntah. “Masih mual Sayang,” jawab Keenan sembari membuka kran wastafel, lalu dibasuhnya wajahnya sendiri. “Sebentar Mas, aku ambilkan air hangat dulu,” balas Nailah, dia bergegas keluar dari kamar mandi dan mengambil air hangat dari dispenser yang ada di kamar mereka. “Kok tumben Mas pagi-pagi udah muntah-muntah, semalam makannya gak yang aneh-aneh kok,” gumam Nailah sendiri, mengingat kembali apa yang dimakan oleh suaminya semalam. Wanita itu kembali masuk ke kamar mandi dan langsung memberikan segelas air hangat. “Diminum dulu Mas,” pinta Nailah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN