Keenan tidak habis pikir dengan ucapan anaknya sendiri yang memiliki pikiran ke sana, di mana-mana anak umur lima tahun tidak akan menanyakan masalah perasaan, tapi dia akui jika anaknya memang agak kritis semenjak dua tahun belakangan ini. Sekarang mereka berdua masih duduk bersama-sama di coffe shop, demi mengalihkan pertanyaan Aleena selanjutnya dia meminta putrinya untuk memakan es cream nya dengan beralasan esnya akan meleleh, sedangkan dia sendiri menyesap coffe lattenya sembari menatap keluar. Pikirannya pun jadi melayang entah kemana. “Kenapa aku suka jengkel dengan Nailah jika mantan suaminya perhatian dengannya? Apa ... ah tidak mungkin, aku hanya mencintai Helena.” Hati Keenan bertanya sendiri. “Dan yang jelas aku memang tidak menyukai Chintya, kini hanya tinggal tunggu wakt