Keenan sudah terlihat segar setelah menikmati berendam air hangat, selepas itu menjalankan sholat isya, barulah dengan santainya dia turun ke bawah untuk menemui mertuanya akan tetapi sebelumnya dia menemui Thomas terlebih dahulu di ruang kerjanya. “Sudah dapat kabar terbaru dari Liam?” tanya Keenan ketika menghampiri Thomas yang sedang sibuk dengan laptopnya. “Liam sudah kasih kabar, tapi pria itu masih belum mengakuinya apa pun. Tapi Liam masih berusaha mendesaknya.” “Bilang Liam, jangan kasih ampun laki-laki itu desak sampai dia mengaku sebenar-benarnya,” perintah Keenan dengan tegasnya. “Akan saya sampaikan, Pak.” “Thomas, saya minta amplop coklat yang tadi kamu bawa. Setelah ini kamu bisa istirahat, menginap di sini saja saya masih memerlukan kamu,” pinta Keenan dengan mengulurk